Minggu, 26 Juni 2011

Kehidupan Rakyat dengan Tetesan Keringat Halal


















                  Persainagan Hidup semakin Ketat, perlu Skill dalam mencari sebuah materi. Jika saat sekarang hidup tanpa skill tak mungkin karena semua hal persaingan semakin banyak. Tak lepas dari itu semua perlu kesabaran dan pelayanan dalam mememnuhi kebutuhan. Orang mengatakan banyak 1000 jalan menuju roma, tapi pada hal layak tidak semudah apa yang terucap. Komitmen dalam satu hal untuk mencapai tujuan di tengah jalan mulai terombang ambing karena setiap saat berubah informasi dan pikiran. Akibat terlalu mudah mendapat sebuah info dan wawasan banyak orang mengalami kegagalan. Mereka tidak komit apa yang telah diucapkan pada saat yang lalu.
          Kehidupan sehari - hari memicu gerak dan mainset hidup. Jika hidup tanpa dasaryang jelas akan membawa perubahan yang tidak jelas. Tujuan akan berubah dalam perjalanan, menghadapi demikian orang hidup perlu di cuci otaknya. Sehingga dalam perjalanan hidup untuk mendapatkan Tujuan terus berjalan sesuai rel yang telah mereka katakan atau tanjapkan dalam jiwa mereka.
          Hidup sosial merupakan suatu pilihan, hidup mencari materi merupakan satu hal yang harus dicukupi. Hina karena materi kerap jerjadi, sebab mereka meninggalkan etika dan moral yang ada. Berbeda dengan mereka yang meningkat derajatnya karena Ilmu. Ilmu merupakan satu hal yang harus kita penuhi sebelum mencari materi. Memandang Ilmu juga harus dari semua pandangan. Jika hanya satu pandanagan tentu akan terjebak dalam tujuan dan Hakekat ilmu. Semua Ilmu pada dasarnya untuk merubah tatanan sosial yang lebih baik merata adil dan sejahtera. dengan ilmu kita bisa melihat kejanggalan yang ada dan merubah kejanggalan menjadi kebenaran yang hakiki.
           Tetesan keringat menandakan seseorang benar benar melakukan suatu karya. Bisa menjadi kebenaran jika dilihat dari manfaat dan mudodotnya di lihat agama. Berbeda dengan mereka yang mengandalkan instans dalam mendapatkan materi, akan terjadi meniggalkan etika dan moral begitu saja.Kaum alit atau rakyat jelata tidak mengenal etika dan moral lebih dalam mereka berbuat atas dasar kemampuan yang sedehana sehingga perilaku tidak rakus ( bahasa agama mereka bersyukur ). Kaum terdidik sering kali melanggar karena mereka meninggalkan Agama dalam jiwa mereka sehingga timbul buta pada hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MUDA SOCIAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Bambang Indrayana KPI
Proudly powered by Blogger